Usia Lansia Menurut Who

Halo selamat datang di LifestyleFlooring.ca! Senang sekali bisa menemani Anda di artikel kali ini. Pernahkah Anda bertanya-tanya, sebenarnya kapan sih seseorang itu bisa disebut lansia? Atau mungkin Anda sendiri sudah memasuki usia tersebut dan penasaran, apakah perubahan yang Anda alami itu normal? Nah, di sini kita akan membahas tuntas mengenai usia lansia menurut WHO (World Health Organization), organisasi kesehatan dunia yang menjadi rujukan banyak negara, termasuk Indonesia.

Banyak dari kita mungkin punya pandangan sendiri tentang usia lansia, berdasarkan pengalaman pribadi, budaya, atau bahkan stereotip yang beredar di masyarakat. Tapi, penting untuk memahami definisi yang lebih terstandarisasi, apalagi kalau kita ingin memahami kebijakan kesehatan, program sosial, atau sekadar memahami perubahan diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas definisi usia lansia menurut WHO, faktor-faktor yang mempengaruhinya, tantangan yang dihadapi lansia, serta bagaimana kita bisa mempersiapkan diri untuk memasuki usia senja dengan sehat dan bahagia. Jadi, siapkan secangkir teh hangat, duduk yang nyaman, dan mari kita mulai petualangan pengetahuan ini!

Definisi Usia Lansia Menurut WHO: Bukan Sekadar Angka

Mengapa WHO Menetapkan Batasan Usia?

WHO menetapkan batasan usia lansia bukan tanpa alasan. Batasan ini membantu dalam:

  • Perencanaan Kesehatan: Pemerintah dan organisasi kesehatan dapat merancang program dan kebijakan yang tepat sasaran untuk memenuhi kebutuhan kesehatan lansia.
  • Penelitian: Memudahkan peneliti untuk mengelompokkan populasi lansia dan mempelajari dampak penuaan terhadap kesehatan dan kesejahteraan.
  • Perlindungan Sosial: Memastikan lansia mendapatkan akses ke layanan dan dukungan yang mereka butuhkan, seperti pensiun, jaminan kesehatan, dan bantuan sosial.

Usia 60: Batas Awal Masa Senja

Menurut WHO, seseorang dianggap memasuki usia lansia ketika mencapai usia 60 tahun. Ini adalah batasan umum yang digunakan secara internasional untuk mendefinisikan kelompok lansia. Namun, perlu diingat bahwa angka ini hanyalah panduan. Kondisi fisik dan mental setiap individu bisa sangat bervariasi. Seseorang yang berusia 60 tahun bisa saja lebih aktif dan sehat daripada orang yang berusia 50 tahun.

Pembagian Tahapan Usia Lanjut

WHO juga membagi usia lanjut ke dalam beberapa tahapan, yaitu:

  • Usia Pertengahan (Middle Age): 45 – 59 tahun
  • Lanjut Usia (Elderly): 60 – 74 tahun
  • Lanjut Usia Tua (Old): 75 – 89 tahun
  • Usia Sangat Tua (Very Old): 90 tahun ke atas

Pembagian ini membantu untuk memahami perubahan yang mungkin terjadi seiring bertambahnya usia, dan menyesuaikan perawatan dan dukungan yang dibutuhkan. Ingatlah, ini hanyalah panduan umum, dan pengalaman setiap individu bisa berbeda.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Penuaan

Gaya Hidup Sehat: Kunci Panjang Umur Berkualitas

Gaya hidup sehat memiliki peran krusial dalam menentukan kualitas hidup di usia lanjut. Pola makan yang seimbang, olahraga teratur, tidur yang cukup, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol berlebihan, dapat membantu memperlambat proses penuaan dan mencegah penyakit kronis.

Genetika: Warisan yang Perlu Diperhatikan

Faktor genetik juga memainkan peran penting dalam proses penuaan. Jika orang tua Anda memiliki umur panjang dan sehat, kemungkinan besar Anda juga akan mewarisi gen yang mendukung umur panjang. Namun, genetika bukanlah satu-satunya faktor penentu. Gaya hidup tetap memegang peranan penting.

Lingkungan: Pengaruh yang Tak Bisa Diabaikan

Lingkungan tempat kita tinggal juga dapat mempengaruhi kesehatan dan umur panjang. Lingkungan yang bersih, aman, dan mendukung gaya hidup sehat dapat membantu memperlambat proses penuaan. Sebaliknya, lingkungan yang tercemar, penuh stres, dan kurang mendukung dapat mempercepat proses penuaan.

Dukungan Sosial: Pentingnya Hubungan yang Bermakna

Memiliki dukungan sosial yang kuat, seperti keluarga, teman, dan komunitas, juga sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan lansia. Dukungan sosial dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan rasa percaya diri, dan memberikan rasa aman dan nyaman.

Tantangan yang Dihadapi Lansia: Memahami dan Mencari Solusi

Kesehatan Fisik: Menjaga Kebugaran di Usia Senja

Salah satu tantangan utama yang dihadapi lansia adalah penurunan kesehatan fisik. Seiring bertambahnya usia, fungsi organ tubuh mulai menurun, dan risiko terkena penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan osteoporosis meningkat. Penting untuk menjaga kesehatan fisik dengan berolahraga teratur, mengonsumsi makanan sehat, dan memeriksakan diri ke dokter secara berkala.

Kesehatan Mental: Melawan Kesepian dan Depresi

Kesehatan mental juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan pada lansia. Kesepian, isolasi sosial, dan depresi adalah masalah umum yang dihadapi lansia. Penting untuk menjaga kesehatan mental dengan tetap aktif secara sosial, terlibat dalam kegiatan yang disukai, dan mencari bantuan profesional jika diperlukan.

Keuangan: Mengelola Pensiun dan Biaya Hidup

Masalah keuangan juga bisa menjadi tantangan bagi lansia, terutama bagi mereka yang hanya mengandalkan pensiun. Penting untuk merencanakan keuangan dengan baik sejak dini, dan mencari cara untuk meningkatkan pendapatan di usia senja, seperti dengan berbisnis kecil-kecilan atau bekerja paruh waktu.

Diskriminasi Usia (Ageism): Melawan Stereotip Negatif

Diskriminasi usia (ageism) adalah stereotip negatif terhadap lansia yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan mereka. Penting untuk melawan diskriminasi usia dengan menghargai kontribusi lansia, memberikan mereka kesempatan untuk tetap aktif dan produktif, dan memperlakukan mereka dengan hormat dan martabat.

Mempersiapkan Diri Menuju Usia Lansia: Investasi untuk Masa Depan

Perencanaan Keuangan: Investasi Jangka Panjang

Mulai merencanakan keuangan sejak dini adalah kunci untuk mempersiapkan diri menuju usia lansia. Investasikan sebagian dari penghasilan Anda dalam instrumen investasi jangka panjang, seperti properti, saham, atau obligasi. Pertimbangkan juga untuk memiliki asuransi kesehatan dan jiwa untuk melindungi diri dari risiko keuangan yang tidak terduga.

Gaya Hidup Sehat: Kebiasaan Baik Sejak Muda

Membangun gaya hidup sehat sejak muda adalah investasi terbaik untuk kesehatan dan kesejahteraan di usia lanjut. Biasakan diri untuk berolahraga teratur, mengonsumsi makanan sehat, tidur yang cukup, dan menghindari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol berlebihan.

Jaringan Sosial: Membangun Hubungan yang Kuat

Bangun dan pelihara jaringan sosial yang kuat. Jalin hubungan yang baik dengan keluarga, teman, dan komunitas. Dukungan sosial dapat membantu Anda melewati masa-masa sulit dan memberikan rasa aman dan nyaman di usia senja.

Pengembangan Diri: Terus Belajar dan Berkembang

Jangan berhenti belajar dan berkembang, bahkan setelah memasuki usia pensiun. Ikuti kursus, pelatihan, atau seminar untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan Anda. Terlibat dalam kegiatan sukarela atau hobi yang Anda sukai. Tetap aktif dan produktif akan membantu Anda menjaga kesehatan mental dan fisik.

Tabel Rincian Tahapan Usia Menurut WHO

Tahapan Usia Batasan Usia Karakteristik Umum
Usia Pertengahan 45 – 59 tahun Mulai muncul tanda-tanda penuaan, seperti rambut beruban, kerutan di wajah, dan penurunan penglihatan. Risiko terkena penyakit kronis mulai meningkat.
Lanjut Usia 60 – 74 tahun Fungsi organ tubuh mulai menurun. Risiko terkena penyakit kronis semakin meningkat. Aktivitas fisik mungkin mulai terbatas.
Lanjut Usia Tua 75 – 89 tahun Ketergantungan pada orang lain mungkin meningkat. Risiko jatuh dan cedera semakin tinggi. Kualitas hidup dapat menurun jika tidak ada dukungan yang memadai.
Usia Sangat Tua 90 tahun ke atas Membutuhkan perawatan dan perhatian yang intensif. Rentan terhadap penyakit dan komplikasi. Kualitas hidup sangat bergantung pada dukungan keluarga dan tenaga medis.

FAQ: Pertanyaan Umum Seputar Usia Lansia Menurut WHO

  1. Kapan seseorang dianggap lansia menurut WHO? Seseorang dianggap lansia ketika mencapai usia 60 tahun.
  2. Apa saja tahapan usia lanjut menurut WHO? Usia pertengahan (45-59 tahun), lanjut usia (60-74 tahun), lanjut usia tua (75-89 tahun), dan usia sangat tua (90 tahun ke atas).
  3. Apakah batasan usia lansia menurut WHO sama di semua negara? WHO memberikan panduan umum, tetapi setiap negara dapat menyesuaikan batasan usia lansia berdasarkan kondisi sosial, ekonomi, dan kesehatan masyarakatnya.
  4. Apa saja faktor yang mempengaruhi proses penuaan? Gaya hidup, genetika, lingkungan, dan dukungan sosial.
  5. Apa saja tantangan yang dihadapi lansia? Kesehatan fisik, kesehatan mental, masalah keuangan, dan diskriminasi usia.
  6. Bagaimana cara mempersiapkan diri menuju usia lansia? Perencanaan keuangan, gaya hidup sehat, membangun jaringan sosial, dan pengembangan diri.
  7. Apakah olahraga aman untuk lansia? Ya, olahraga sangat penting untuk kesehatan lansia, tetapi sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui jenis dan intensitas olahraga yang tepat.
  8. Bagaimana cara mengatasi kesepian pada lansia? Tetap aktif secara sosial, terlibat dalam kegiatan yang disukai, dan mencari dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok komunitas.
  9. Apakah lansia masih bisa produktif? Tentu saja! Lansia memiliki banyak pengalaman dan pengetahuan yang berharga. Mereka dapat berkontribusi melalui pekerjaan paruh waktu, kegiatan sukarela, atau menjadi mentor.
  10. Apa itu ageism? Diskriminasi usia atau stereotip negatif terhadap lansia.
  11. Apakah usia lansia harus selalu identik dengan penyakit? Tidak, dengan gaya hidup sehat dan perawatan yang tepat, lansia dapat tetap sehat dan aktif.
  12. Apa yang harus dilakukan jika orang tua mulai pikun? Segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
  13. Di mana saya bisa mendapatkan informasi lebih lanjut tentang perawatan lansia? Anda bisa mencari informasi di website WHO, Kementerian Kesehatan, atau organisasi kesehatan lainnya.

Kesimpulan

Memahami usia lansia menurut WHO adalah langkah awal yang penting untuk merencanakan masa depan yang sehat dan bahagia. Ingatlah, usia hanyalah angka. Yang terpenting adalah bagaimana kita menjaga kesehatan fisik dan mental, membangun jaringan sosial yang kuat, dan tetap aktif dan produktif.

Terima kasih sudah membaca artikel ini sampai selesai! Jangan lupa kunjungi LifestyleFlooring.ca lagi untuk mendapatkan informasi menarik lainnya seputar gaya hidup sehat dan tips praktis untuk menjalani hidup yang lebih berkualitas. Sampai jumpa di artikel berikutnya!